Batu Merah Delima: Ikon Keanggunan, Batu Permata yang Paling Dicari dan Dihormati di Dunia Perhiasan
SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Batu merah delima, dengan kekayaan warna merah yang intens dan kekerasan yang tinggi, telah menjadi salah satu batu permata paling dicari dan dihormati di dunia perhiasan.
Keunikan dan keelokan batu ini telah menjadikannya ikon keanggunan dan kemewahan, menyimpan daya tarik yang tak terbantahkan bagi para pencinta perhiasan.
Kita akan menjelajahi lebih dalam mengenai kekayaan batu merah delima, khususnya fokus pada misteri asal-usulnya yang menyimpan cerita yang menggoda imajinasi.
Batu merah delima tidak hanya dihargai karena keindahannya, tetapi juga karena kemisteriannya.
BACA JUGA:Awas Salah Beli! Ini Nih 7 Tips Cara Memilih Buah Durian Yang Bagus dan Lezat, Bukan Cuma Bau saja !
Pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana batu ini terbentuk, mengapa begitu langka, dan mengapa memiliki harga yang tinggi telah menimbulkan berbagai cerita, keyakinan, mitos, dan legenda dari berbagai budaya dan tradisi.
Salah satu versi asal-usul batu merah delima datang dari pandangan seorang spiritualis terkenal, RM. WAP.
Diponegoro, yang berasal dari Yogyakarta.
Menurut pandangannya, batu merah delima berasal dari biji buah delima yang mengeras.
Ini adalah pandangan unik karena mengaitkan batu permata ini dengan buah delima yang selalu menjadi simbol kemakmuran dan kesejahteraan.
BACA JUGA:Kabar Baik untuk Capricorn! 12 Ramalan Zodiak Minggu ini, Edisi 8-14 Januari 2024, Jangan Kaget ya !
Diponegoro meyakini bahwa batu merah delima terbentuk ketika fosil biji delima mengeras dan kemudian dihaluskan.
Menariknya, menurut pandangan ini, kekuatan spiritual batu merah delima bervariasi tergantung pada usia fosil biji tersebut.
Oleh karena itu, tidak semua batu merah delima memiliki kekuatan spiritual yang sama, karena usia fosil bijinya dapat berbeda-beda.
Batu merah delima asli, menurut pandangan ini, sangat sulit ditemukan karena jumlahnya yang sangat terbatas.
Pada zaman kerajaan Hindu-Budha, batu merah delima umumnya dimiliki oleh penguasa seperti Patih Gajah Mada, Joko Tingkis, dan Prabu Airlangga, yang dihormati karena kebijaksanaan dan keberanian mereka.