Erick melanjutkan bahwa transformasi Sarinah telah menciptakan pembangunan inovatif dan berkelanjutan dengan mengembalikan desain arsitektur ke bentuk aslinya sebagai komitmen pelestarian bangunan Sarinah sebagai cagar budaya.
Selain itu, transformasi ini juga mengedepankan keseimbangan tata ruang yang mengintegrasikan elemen komersial dan rekreasi yang kontemporer tanpa meninggalkan nilai-nilai lokal.
"Alhamdulillah, berkat kerja keras dan kolaborasi bersama, Sarinah kini tidak hanya pulih, tetapi juga menjadi destinasi wisata yang menjadi etalase bagi produk-produk UMKM Indonesia," tambah mantan Presiden Inter Milan tersebut.
Erick menyatakan bahwa transformasi tersebut telah memberikan nilai tambah dan daya tarik bagi para wisatawan dalam negeri maupun mancanegara.
Terlebih lagi, Sarinah yang didirikan pada 17 Agustus 1962, kini juga memiliki Sarinah Duty Free.
"Sarinah telah menjadi ikon, destinasi, dan etalase utama bagi produk-produk Indonesia.
Alhamdulillah, jumlah pengunjung Sarinah telah mencapai 7,5 juta orang dalam enam bulan terakhir, dan diharapkan akan terus meningkat setelah pandemi," ujar Erick.
BACA JUGA:Keajaiban AI: Dapatkan Uang dengan Menulis 30-100 Kata! Dibayar, Ini Caranya!
Apresiasi untuk Arsitek Lokal
Erick juga memberikan apresiasi kepada arsitek lokal, Airmas Asri Indonesia, yang telah berhasil memenuhi harapan para pemangku kepentingan dan masyarakat dalam merenovasi Sarinah.
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki arsitek yang dapat diandalkan dan bersaing di tingkat internasional.