Analis Maybank Sekuritas, Etta Rusidiana Putra, memproyeksikan bahwa saham Mitratel memiliki potensi untuk mencapai Rp950 per saham pada tahun 2024.
Target harga ini didasarkan pada kinerja fundamental perusahaan, dengan perkiraan pertumbuhan yang terus berlanjut seiring ekspansi infrastruktur menara dan peningkatan rasio sewa jaringan fiber.
Selain itu, faktor-faktor seperti peluang penurunan suku bunga juga diprediksi dapat mendorong kinerja Mitratel pada tahun ini.
Dengan penurunan suku bunga, Mitratel diharapkan dapat mendapatkan keuntungan dari asset yield, yang pada gilirannya akan menguntungkan perseroan.
Analis BRI Danareksa Sekuritas, Niko Margaronis, menyatakan bahwa saat ini Mitratel memiliki portofolio menara terbesar di Indonesia, mencapai 38.719 menara atau 33% dari pangsa pasar menara.
BACA JUGA: IHSG Berisiko Koreksi, Saham ASII dan BBNI Potensial Rebound
BRI Danareksa Sekuritas memilih saham MTEL sebagai pilihan utama mereka karena rasio penyewaan yang terendah di antara pesaing-pesaingnya. Hal ini membuat potensi kolokasi dan monetisasi menara Mitratel menjadi yang tertinggi.
Niko Margaronis memperkirakan bahwa Mitratel dapat mencatatkan pertumbuhan double digit pada tahun 2023, yakni sebesar 11% year on year, setelah menyelesaikan akuisisi 803 menara pada Desember 2023.
Dengan dukungan dari investor-investor besar seperti Manulife, Blackrock, dan Dimensional Advisory Fund, prospek Mitratel dalam menghadapi tahun 2024 tampak semakin menjanjikan.