Masyarakatnya hidup dengan pola kehidupan yang sarat akan nilai-nilai budaya, tradisi, dan gotong royong yang kental.
Hal ini tercermin dalam berbagai kegiatan sosial, budaya, dan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat setempat.
BACA JUGA:Wajib Tahu! Inilah Sejarah Unik Suku Gumai di Lahat Sumatera Selatan & Makna di Balik 'Gumai'!
BACA JUGA:Ternyata ada 1 Peninggalan Abad ke 7 Ada di Bukit Siguntang Loh! Penasaran Ga Nih?
Menapak Sejarah Periode Awal Kabupaten Musi Banyuasin
Setelah proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, langkah awal pemerintahan baru adalah melakukan penataan sistem penyelenggaraan negara.
Kabupaten Musi Banyuasin, pada periode 1945-1950, terlibat dalam transformasi dari sistem otokrasi dan birokrasi kolonial menuju sistem demokrasi yang lebih inklusif.
Namun, proses ini tidak berjalan mulus karena pemerintah harus menghadapi ancaman Agresi Militer Belanda I yang ingin menguasai kembali wilayah Indonesia.
Untuk menghadapi tantangan ini, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk pada 22 Agustus 1945, memberikan instruksi kepada KNI Daerah untuk membentuk Partai Nasional dan Badan Keamanan Rakyat (BKR).
Kabupaten Musi Banyuasin pada masa itu terbagi menjadi dua kewedanaan di bawah keresidenan Palembang, yaitu Kewedanaan Musi Ilir dengan ibu kota di Sekayu, dan Kewedanaan Banyuasin yang pusatnya berada di Talang Betutu.
Seiring pembentukan BKR Palembang, pada tanggal 27 September 1945, didirikanlah BKR Musi Banyuasin yang berpusat di Sekayu.
BACA JUGA:Wajib Tahu! Inilah Sejarah Unik Suku Gumai di Lahat Sumatera Selatan & Makna di Balik 'Gumai'!
BACA JUGA:ini Kisah di Balik Indahnya Danau Ranau Dengan Kecantikan Warna Biru yang Memukau Mata!
Kehadiran Badan Keamanan Rakyat (BKR) Musi Banyuasin