Mereka tahu bahwa persahabatan mereka dimulai dengan tawa dan keceriaan di pelabuhan tersebut.
Dengan perut yang masih sakit karena tawa, mereka melanjutkan perbincangan mereka dengan penuh semangat, saling berbagi cerita dan pengalaman dari daerah asal masing-masing.
Mereka menikmati waktu bersama sambil menunggu kapal penumpang datang, dengan senyum lebar terukir di wajah mereka.
Dan begitulah cerita kocak tentang ketiga pria yang berasal dari Ambon, Batak, dan Manado, yang mengawali pertemuan mereka dengan nama-nama yang menggelitik dan tawa yang meledak di pelabuhan laut Tanah Papua. *