Moeldoko Marah dan Ancam Pimpinan Ponpes Al Zaytun Terkait Dugaan Penistaan Agama
SUMEKSRADIOnews - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) RI TNI (Purn) Moeldoko menunjukkan kemarahan dan ketidakpuasan atas dugaan keterlibatannya dengan Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, yaitu Panji Gumilang.
Bahkan, Moeldoko mengancam Panji Gumilang agar tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum.
Pada Selasa (4/7/2023), Moeldoko menyatakan kepada media bahwa ia telah berbicara dengan Panji Gumilang dan mengatakan, "Jika Anda melakukan hal-hal yang melanggar hukum, saya yang akan menanganinya pertama kali."
Sebagai seorang purnawirawan TNI, Moeldoko menyatakan bahwa jika terbukti ada pelanggaran di Ponpes Al Zaytun, dia akan menjadi orang pertama yang menyelesaikan masalah tersebut.
BACA JUGA:Insiden Tabrak Pacar Sendiri di Jalan Prapanca Jaksel: Kasus Cemburu Berujung Kecelakaan
Moeldoko merasa kesal ketika dituduh sebagai bekingan Panji Gumilang.
Ia menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak benar dan bertanya, "Apakah saya seorang preman?" Moeldoko menyatakan bahwa ia juga dapat marah dan menunjukkan ketidaksenangan terhadap tudingan tersebut.
Namun, Moeldoko mengakui bahwa belakangan ini dia belum berkomunikasi dengan Panji Gumilang, pimpinan Ponpes Al Zaytun.
Ia mengatakan bahwa sebagai warga negara, ia memilih untuk membiarkan proses berjalan dan menekankan bahwa tidak seharusnya menghakimi seseorang berdasarkan persepsi yang berkembang.
Pada Senin (3/7/2023), Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri memutuskan untuk meningkatkan status penanganan perkara dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Panji Gumilang.