BACA JUGA:Hantu-Hantu di Nipah Kuning (Eps-2)
Kereta terus melaju dengan cepat.
Tidak lama kemudian, anak laki-laki itu kembali berseru dengan semangat, "Ayah, apakah itu sebuah bus?" Matanya berbinar-binar melihat objek yang mendekat.
Sang ayah mengangguk dengan lembut, memperhatikan dengan penuh kehangatan.
Ketidaksenangan pasangan suami istri di depan mereka semakin tak terbendung.
Akhirnya, mereka tidak bisa menahan diri lagi dan berkata kepada ayah sang anak, "Mengapa Anda tidak membawa anak Anda ke dokter? Anak Anda jelas tidak normal untuk usianya!"
Ayah sang anak terdiam sejenak, lalu dengan lembut menjawab, "Sebenarnya, kami baru saja pulang dari rumah sakit. Anakku menderita kebutaan sejak lahir.
Baru-baru ini dia menjalani operasi, dan hari ini adalah hari pertama dia bisa melihat dunia ini dengan kedua matanya."
Pasangan suami istri itu tercengang dan tanpa ragu meminta maaf atas kesalahpahaman mereka.
Dari situ, sikap mereka berubah 180 derajat.
Mereka menjadi ramah dan hangat terhadap si anak laki-laki yang masih penuh antusiasme dengan keajaiban dunia yang baru ditemukannya melalui jendela kereta.
BACA JUGA: Keberanian Beremban Besi (Eps-3)