Menurut perhitungan Bareksa, dengan target penjualan SBN Ritel 2023 mencapai Rp130-150 triliun, masih diperlukan dana sebesar Rp71,33 hingga Rp91,4 triliun untuk mencapai target tersebut.
Jika dibagi menjadi empat seri yang akan diluncurkan selanjutnya, penjualan untuk setiap seri SBN Ritel dalam sisa tahun ini, termasuk ORI023, diperkirakan akan mencapai antara Rp17,85 hingga Rp22,8 triliun.
"Target penjualan SBN Ritel, termasuk ORI023 yang akan diluncurkan nanti, mengikuti kebutuhan pembiayaan dalam APBN," kata Deni dalam wawancara bersama Bareksa pada 21 Juni 2023.
Melihat antusiasme masyarakat pada penawaran seri sebelumnya, seperti Sukuk Tabungan ST010 yang berlangsung dari 12 Mei hingga 7 Juni 2023, permintaan terhadap produk investasi yang dijamin negara ini sangat tinggi.
Permintaan begitu besar sehingga DJPPR membatasi kuota yang dapat dipesan, mulai dari hari ke-13 penawaran hingga penutupan.
Investor harus berebut (war) untuk mendapatkan kuota agar dapat memesan ST010.
Namun, Deni menjelaskan bahwa dalam menghadapi antusiasme investor terhadap ORI023, pemerintah mungkin tidak akan lagi menerapkan penambahan kuota per jam.
Sebaliknya, seluruh target penjualan akan dibuka sejak awal, dan jika kuota sudah terpenuhi, masa penawaran dapat ditutup lebih awal.
"Sistem kami melayani pemesanan secara first in first serve, jadi siapa yang memesan lebih awal akan mendapatkan prioritas.
Oleh karena itu, jika ingin memperoleh ORI023, segera pesan pada awal masa penawaran," ungkap Deni.
Bagi investor yang tertarik untuk memiliki instrumen investasi yang aman dan dijamin negara, sebaiknya segera mendaftar atau mengaktifkan akun SBN di Bareksa.