Antraks menjadi ancaman serius: Upaya Pencegahan dan Pengobatan untuk Masyarakat
Jakarta, SUMEKSRADIOnews - Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta sedang menghadapi wabah antraks yang telah menyebabkan tiga kematian pada bulan Juni 2023.
Menanggapi situasi ini, Profesor Tjandra Yoga Aditama, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan mantan Dirjen Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, memberikan panduan terkait penanganan dan pencegahan penyakit ini.
BACA JUGA:Kolesterol Tinggi: Bukan 4 tapi 3 Tanda yang Harus Diwaspadai! Ini Penjelasannya
Prof. Tjandra menjelaskan bahwa pasien yang terinfeksi antraks harus segera mendapatkan perawatan di rumah sakit dengan pemberian antibiotika, sesuai dengan panduan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Bagi individu yang berisiko terpapar spora antraks tanpa gejala, disarankan untuk menjalani pengobatan pencegahan atau prophylactic treatment.
Selain itu, Prof. Tjandra juga menekankan pentingnya upaya pencegahan penyakit antraks pada hewan.
Langkah-langkah ini tidak hanya melindungi kesehatan manusia, tetapi juga membantu memutus rantai penularan penyakit.
"Jika risiko penularan masih ada, maka tindakan eliminasi harus dilakukan segera," tambahnya.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, antibiotika dapat bekerja dengan dua cara, yaitu membunuh bakteri dan mencegah perkembangan antraks.