Pengobatan Tradisional Komplementer vs Medis Konvensional
Inggrid Tania menekankan bahwa pengobatan tradisional komplementer belum terbukti lebih baik daripada pengobatan konvensional medis.
Pengobatan komplementer tidak boleh digunakan sebagai pengganti pengobatan medis yang telah terbukti efektivitasnya.
Namun, pengobatan komplementer tetap bermanfaat sebagai tambahan untuk menjaga faktor risiko stroke seperti hipertensi, menstabilkan gula darah, dan mengatur kadar lipid darah.
Nutrisi dan Pemulihan Stroke
Pada pasien stroke, pengobatan herbal yang bersifat nutrisi penting, vitamin, mineral, dan antioksidan sangat dianjurkan.
Nutrisi tambahan ini dapat mendukung pemulihan secara holistik.
BACA JUGA:Intip Rahasia Langsing Alami Yuk!, Inilah 3 Jenis Teh yang Efektif Membantu Penurunan Berat Badan
Herbal atau jamu dapat digunakan untuk pencegahan dan pemulihan stroke karena berkaitan erat dengan gaya hidup sehat, termasuk diet gizi seimbang yang berbasis tanaman dan nabati.
Pengobatan stroke memerlukan pendekatan yang komprehensif dan hati-hati.
Modalitas komplementer seperti akupunktur dan herbal dapat diterapkan pada fase akut dan kronis stroke dengan mempertimbangkan berbagai faktor risiko dan manfaat.
Inggrid Tania menegaskan pentingnya penelitian lebih lanjut mengenai efektivitas dan keamanan herbal, khususnya herbal Indonesia, dalam pengobatan stroke.
BACA JUGA:Hai! Mau Rahasia Cantik Alami? Ini Dia 7 Obat Herbal untuk Kesehatan Kulit yang Ampuh!
Dengan pendekatan yang tepat, pengobatan komplementer dapat menjadi tambahan yang bermanfaat untuk pemulihan pasien stroke dan pencegahan stroke berulang. *