Metode Penelitian
Metode penelitian ini melibatkan beberapa tahap. Pertama, pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi, observasi, dan wawancara.
Dokumentasi mencakup telaah literatur, arsip sejarah, dan sumber-sumber tertulis terkait Kesultanan Palembang Darussalam di Banyuasin.
Observasi dilakukan langsung di lokasi-lokasi bersejarah, sementara wawancara melibatkan ahli sejarah dan tokoh masyarakat setempat.
Temuan Penelitian
Dari hasil penelitian ini, diketahui bahwa Banyuasin, sebagai bagian dari wilayah kekuasaan Kesultanan Palembang Darussalam, termasuk dalam kategori daerah sikep.
Dalam sistem pemerintahan marga daerah di Uluan, Banyuasin tidak memiliki pemerintahan sendiri seperti yang terjadi pada zaman kesultanan.
Wilayah ini diperintah langsung oleh jenang atau pegawai yang ditunjuk oleh Raja Palembang.
Warisan Budaya Kesultanan Palembang Darussalam
Warisan budaya kesultanan ini tetap hidup dalam bentuk arsitektur, seni, dan tradisi yang terpelihara di Banyuasin.
Benteng-benteng pertahanan, masjid kuno, dan struktur arsitektur lainnya menjadi saksi bisu kejayaan Kesultanan Palembang Darussalam.
Seni dan tradisi, seperti tarian dan musik tradisional, juga menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Banyuasin yang diwarnai oleh pengaruh kesultanan.
BACA JUGA:Kisah Kelam Abad Pertengahan: Paus, Kucing Hitam, dan Genosida yang Memicu Wabah Tikus
Dalam rangka menelusuri jejak Kesultanan Palembang Darussalam di Kabupaten Banyuasin, penelitian ini mengungkapkan bahwa warisan sejarah dan budaya kesultanan tersebut masih hidup dan terasa hingga kini.