Kisah Sultan Mughayat Syah dan Putri Hijau
Episode 3: 'Putri Hijau Ditawan dan Sang Naga Muncul - Kisah Sultan Mughayat Syah dan Putri Hijau'
Dongeng cerita aceh jaman dulu - SUMEKSRADIONEWS.ONLINE
Melihat keadaan, penguasa Deli Tua mengira jika mereka akan kalah. Ia pun berpesan kepada Putri Hijau bila sang Putri kelak ditawan, sebaiknya memohon agar dapat dimasukkan ke dalam keranda kaca.
Sebelum tiba di Aceh, tubuhnya tidak boleh disentuh oleh Sultan Aceh.
Setibanya, ia harus memohon agar rakyat Aceh membawa persembahan masing-masing sebutir telur ayam dan segenggam beras putih. Semua persembahan itu harus dibuang ke laut.
BACA JUGA:Cerita Anak - Perjuangan Cicit dan Tim Ratu Tikus
Pada saat itu, Putri Hijau harus keluar dari keranda kacanya lalu memanggil nama Mambang Jazid. Setelah itu, sang Penguasa Deli Tua menghilang.
Setelah itu, sang Putri Hijau ditawan. Ia pun meminta syarat seperti yang dipesankan sang Penguasa Deli Tua.
Sang Sultan mengabulkan permintaan itu. Di Aceh, kapal sang Sultan berlabuh di Tanjung Jambu Air.
Sultan memerintahkan rakyatnya agar mengadakan upacara persembahan kepada Putri Hijau.
BACA JUGA:Pagi Penuh Tawa - Cerita Duo Pasien Rumah Sakit Jiwa
Seusai upacara, Putri Hijau keluar dari keranda kacanya. Sesuai pesan, Putri Hijau menyebutkan nama Mambang Jazid.
Tiba-tiba, turun angin ribut dan hujan lebat. Halilintar dan gulungan ombak besar menyusul.
Tiba-tiba, muncul seekor naga raksasa dari dalam ombak dan langsung menuju kapal Sultan Aceh.
Dihantamnya kapal itu hingga terbelah dua. Dalam keadaan itu, Putri Hijau kembali ke keranda kacanya sehingga ia dapat terapung di atas laut.
BACA JUGA:Cerita islami : Menuju Kesuksesan Butuh Kerja Keras dan Usaha
Sang Naga segera menghampiri keranda itu lalu dibawa ke Selat Malaka. Gerakan itu amat cepat, sehingga Sultan Aceh tidak dapat berbuat apa-apa. Ia pun menyadari kesalahannya.