Ternyata, Mae masih hidup dan menjadi sosok pejuang berbahaya yang mengancam para Jedi.
Konflik antara Osha dan Mae menciptakan ketegangan dramatis yang menjadi inti dari alur cerita di The Acolyte.
BACA JUGA:Naniwa Danshi Siap Mengguncang Asia dengan Tur Perdana di 3 Kota Besar pada 2024-2025
BACA JUGA:Konser Yugyeom di Jakarta: Daftar Harga Tiket dan Keuntungan Eksklusif untuk Penggemar
Kreator dan Produksi
Leslye Headland, yang dikenal sebagai showrunner dan kreator dari serial ini, mulai mengerjakan The Acolyte sejak tahun 2020.
Setelah mengalami beberapa penundaan, produksi serial ini akhirnya dimulai pada Oktober 2022.
Meskipun proyek ini dianggap ambisius dengan membawa tema yang lebih gelap dan mendalam dibandingkan serial Star Wars lainnya, penurunan jumlah penonton tampaknya menjadi faktor utama dalam keputusan Disney untuk tidak melanjutkan serial ini ke musim kedua.
Headland, yang terinspirasi oleh berbagai elemen dari dunia Star Wars, menciptakan cerita yang bertujuan untuk mengungkap sisi gelap dari The Force serta asal mula kekuatan jahat yang mengancam galaksi.
Namun, dengan berakhirnya serial ini hanya dalam satu musim, banyak alur cerita yang mungkin tidak akan pernah diselesaikan.
BACA JUGA:Agensi Klarifikasi Rumor Comeback G-Dragon di Oktober 2024: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Mengapa Penonton Menurun?
Penurunan jumlah penonton pada The Acolyte kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor.
Salah satunya adalah persaingan dengan serial-serial lain yang tayang pada periode yang sama.
Selain itu, serial ini menghadirkan narasi yang lebih kompleks dan tidak memiliki elemen nostalgia yang kuat seperti serial The Mandalorian atau Obi-Wan Kenobi, yang menampilkan karakter ikonik dari film-film Star Wars sebelumnya.