Ketua Panitia Sriwijaya Lantern Festival, Hadi Wijaya, menjelaskan bahwa festival ini berlangsung selama sebulan penuh, melibatkan berbagai pihak, terutama para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Keberhasilan festival ini juga tidak lepas dari dukungan relawan yang bekerja tanpa bayaran, menunjukkan semangat gotong royong yang tinggi di tengah masyarakat Palembang.
Tak hanya menyajikan warna-warni yang menawan dan atraksi budaya, festival ini juga menawarkan berbagai makanan dan produk dari UMKM.
Kami memastikan bahwa pengunjung akan sangat menikmati suasana malam hari di area festival, kata Hadi Wijaya.
Dengan tiket masuk seharga Rp 10 ribu per orang dan biaya parkir yang terjangkau, festival ini diharapkan dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat.
BACA JUGA:Kawah Sikidang: Keajaiban Vulkanik yang Menggoda Wisatawan di Dieng
BACA JUGA:Gunung Prau: Surga bagi Pendaki dan Pencinta Fotografi
Sriwijaya Lantern Festival pertama kali digelar pada tahun 2020, namun sempat vakum karena pandemi COVID-19.
Setelah kembali diadakan pada tahun 2023, festival ini hadir kembali dengan lebih meriah di tahun 2024.
Menariknya, tema dekorasi booth festival akan berganti setiap minggu dengan mengusung konsep budaya dari berbagai negara.
Minggu pertama akan menampilkan tema Indonesia, diikuti oleh Jepang, Korea, dan Tionghoa pada minggu-minggu berikutnya.
Hal ini memberikan pengalaman yang berbeda setiap kali mengunjungi festival, menambah daya tarik bagi pengunjung.
BACA JUGA:Menguak Keindahan Candi Arjuna, Warisan Sejarah di Dieng
BACA JUGA:Spot Foto Malam Terbaik di Palembang! Ampera, Jembatan Hits yang Wajib Masuk Feed Instagram Kamu!
Tidak hanya itu, pada minggu kedua dan ketiga, festival ini juga akan menampilkan cosplay anime, menambah semarak acara dan menjadi magnet bagi para penggemar budaya pop Jepang.
Acara cosplay ini diharapkan dapat menarik lebih banyak pengunjung, terutama generasi muda yang tertarik dengan dunia anime dan manga.