Salah satu tantangan utama adalah kecepatan pengisian daya.
Teknologi pengisian daya nirkabel umumnya dianggap lebih lambat dibandingkan dengan pengisian daya kabel, terutama dengan teknologi fast charging yang sudah sangat maju.
Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa sebagian konsumen merasa ragu untuk beralih sepenuhnya ke pengisian daya nirkabel.
Mereka mempertanyakan apakah pengisian daya nirkabel seperti Mag Charge bisa benar-benar bersaing dalam hal efisiensi waktu.
Selain itu, panas yang dihasilkan saat pengisian daya nirkabel juga menjadi perhatian.
BACA JUGA:Samsung Galaxy A55 5G: Ponsel Sultan dengan Harga Kuli, Siap Jadi Raja Vlogging!
Beberapa pengguna dan pakar teknologi khawatir bahwa panas berlebih ini dapat berdampak negatif pada umur baterai dalam jangka panjang.
Seiring dengan penggunaan yang semakin intensif, panas yang tidak terkendali bisa mempercepat degradasi baterai, mengurangi kinerja perangkat secara keseluruhan.
Potensi Mag Charge Menjadi Standar Baru
Meskipun ada tantangan yang harus dihadapi, Mag Charge memiliki potensi untuk menjadi standar baru dalam teknologi pengisian daya nirkabel.
Salah satu faktor kunci yang dapat mendukung keberhasilan Mag Charge adalah kemampuan Infinix dan produsen smartphone lainnya untuk terus mengembangkan teknologi ini agar lebih efisien dan efektif.
BACA JUGA:Samsung Galaxy A55 5G: Buat yang Suka Foto Cakep tapi Dompet Tetap Mepet!
BACA JUGA:Samsung Galaxy A55 5G: Solusi Anti 'Tremor' untuk Videografer Pemula Hingga Profesional
Peningkatan kecepatan pengisian daya dan pengurangan panas yang dihasilkan adalah dua hal utama yang harus difokuskan oleh para produsen.
Beberapa pakar teknologi berpendapat bahwa pengisian daya nirkabel seperti Mag Charge adalah langkah awal menuju dunia tanpa kabel.