Twenty Five Twenty One – Cinta yang Tak Sampai di Tengah Ambisi

Jumat 06-09-2024,17:52 WIB
Reporter : Nuri Fransisca
Editor : Nuri Fransisca

Kim Tae-ri dan Nam Joo-hyuk berhasil membawakan karakter mereka dengan begitu baik sehingga penonton bisa merasakan setiap emosi yang mereka tampilkan di layar.

Namun, di sisi lain, ada juga penonton yang merasa kecewa dengan ending yang disajikan.

Bagi mereka, sad ending ini terasa menyakitkan karena penonton sudah terlanjur terikat dengan kisah cinta Na Hee-do dan Baek Yi-jin.

Namun, justru inilah yang membuat drama ini meninggalkan kesan mendalam dan menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Banyak diskusi muncul mengenai makna di balik akhir cerita tersebut, dan apakah ada harapan untuk kelanjutan kisah mereka di masa depan.

BACA JUGA:Eileen Grace: Merek Perawatan Kulit Taiwan yang Mencuri Perhatian di Indonesia

BACA JUGA:Tren Produk Kecantikan Taiwan di Indonesia: Mengapa Semakin Populer?

Pesan Moral di Balik Sad Ending

Meski berakhir dengan kesedihan, Twenty Five Twenty One berhasil menyampaikan pesan moral yang kuat kepada penonton. Drama ini menggambarkan bahwa dalam hidup, kita sering dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit.

Cinta bukanlah satu-satunya hal yang penting, terkadang kita harus membuat keputusan berat untuk mengejar mimpi dan ambisi kita.

Melalui Na Hee-do dan Baek Yi-jin, penonton diajak untuk melihat bahwa meski cinta mereka tulus, ada hal-hal lain yang juga harus diperjuangkan.

Sad ending yang ditawarkan Twenty Five Twenty One sebenarnya memiliki kekuatan tersendiri. Drama ini mengajak penonton untuk merenungkan kembali arti cinta, pengorbanan, dan keikhlasan.

BACA JUGA:What Comes After Love: Kisah Cinta yang Menguji Batas Waktu dan Ruang

BACA JUGA:OOTD Casual untuk Menghadiri Acara Santai: Simple tapi Tetap Berkesan

Ada kalanya kita harus melepaskan sesuatu yang kita cintai demi kebahagiaan dan masa depan yang lebih baik.

Meskipun perpisahan itu menyakitkan, terkadang itulah satu-satunya jalan yang terbaik.

Kategori :