Seperti yang dijelaskan oleh dr. Yessica Tania, seorang dokter kecantikan dan beauty content creator, penggunaan skincare yang mengandung steroid dalam jangka panjang tidak hanya berdampak buruk pada kulit, tetapi juga pada tubuh secara keseluruhan.
Beberapa efek samping yang mungkin muncul antara lain adalah pertumbuhan bulu di wajah, seperti yang dialami oleh wanita dalam kasus yang viral tersebut.
Selain itu, efek lain dari penggunaan steroid pada skincare dapat mencakup telangiektasis, yaitu munculnya pembuluh darah kecil baru yang banyak di permukaan kulit, serta erupsi acneiform atau beruntusan, kondisi kulit yang menyerupai jerawat yang parah.
Pemakaian skincare yang mengandung steroid membuat kulit menjadi putih secara instan hanya dalam hitungan hari.
Namun, setelah berhenti menggunakan produk tersebut, muncul bruntus merah dan gatal di sekitar dagu dan mulut, jelas dr. Yessica dalam salah satu video di akun TikTok-nya, @dr.ziee.
BACA JUGA:Pesona Scarlett Whitening Body Lotion untuk Kulit Cerah Memikat
BACA JUGA:Pherini Whitening Body Lotion Alchemist: Rahasia Kulit Cerah dan Lembut yang Wajib Anda Coba!
Mengapa Steroid Tersembunyi dalam Produk Skincare?
Pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah bagaimana kita bisa mendeteksi produk skincare yang mengandung steroid agar tidak terjebak dalam bahaya yang mengintai? Menurut dr. Novy, seorang dokter yang juga memberikan edukasi mengenai skincare, mendeteksi steroid secara kasat mata tidaklah mudah. S
teroid tidak dapat dideteksi dengan mudah seperti bahan berbahaya lainnya, seperti hidrokuinon, ujarnya.
Dr. Novy menambahkan bahwa salah satu tanda produk skincare mengandung steroid adalah hasil yang sangat instan.
Jika kulit tampak lebih cerah dalam waktu sangat singkat, biasanya dalam hitungan hari, ada kemungkinan produk tersebut mengandung steroid.
BACA JUGA:Solusi untuk Kulit Belang: 5 Rekomendasi Body Lotion Terbaik untuk Kulit Cerah dan Merata
BACA JUGA:Snowdrop: Cinta dalam Bayang-Bayang Gerakan Pro-Demokrasi
Namun, setelah penggunaan jangka pendek, gejala seperti bruntusan, iritasi, kemerahan, atau gatal di sekitar area tertentu seperti dagu dan mulut dapat muncul, terutama setelah menghentikan penggunaannya.
Risiko Jangka Panjang dan Pencegahan