Salah satu daya tarik utama Candi Bumi Ayu adalah arsitekturnya yang megah dan unik.
Candi ini dibangun dari batu andesit dengan pola arsitektur Hindu yang khas.
Struktur candi ini memiliki bentuk segi empat dengan atap yang menjulang tinggi.
Gaya arsitektur Candi Bumi Ayu sering dianggap sebagai tiruan dari Candi Prambanan di Jawa, meskipun ukurannya lebih kecil.
Kompleks candi ini terdiri dari beberapa candi utama dan candi perwara yang tersebar di sekelilingnya.
BACA JUGA:Wow! Fasilitas Nyaman di Kebun Binatang Sriwijaya: Destinasi Wisata Keluarga yang Menyenangkan Lho!
Setiap candi memiliki ornamen dan relief yang menggambarkan dewa-dewa Hindu, binatang mitologis, serta berbagai simbol keagamaan yang kaya akan makna.
Meski sebagian besar bangunan candi telah mengalami kerusakan akibat usia dan kondisi alam, keindahan relief dan arsitektur yang tersisa masih mampu memukau pengunjung.
Candi Bumi Ayu juga menampilkan ciri khas candi Hindu dengan adanya Yoni dan Lingga, yang merupakan simbol dewa Siwa dan kekuatan kesuburan.
Temuan arkeologi lain yang penting di kompleks ini adalah arca dewa-dewa Hindu seperti Siwa dan Wisnu, yang semakin memperkuat dugaan bahwa candi ini digunakan sebagai tempat peribadatan Hindu pada masa kejayaannya.
Penemuan dan Pemugaran
BACA JUGA:Bukit Siguntang: Sejarah dan Misteri di Palembang yang Tak Lekang oleh Waktu
Candi Bumi Ayu pertama kali ditemukan pada abad ke-19 oleh Belanda.
Penelitian arkeologi baru mulai dilakukan pada awal abad ke-20, yang kemudian berlanjut dengan berbagai upaya pemugaran untuk menjaga kelestarian situs ini.