4. Selalu Simpan Bukti Transaksi Tanah
Setiap transaksi tanah, baik pembelian, penjualan, atau pengalihan kepemilikan, harus selalu disertai dengan bukti yang sah.
Bukti transaksi ini bisa berupa akta jual beli, surat perjanjian, atau dokumen lain yang memiliki kekuatan hukum.
Dokumen-dokumen ini tidak hanya penting untuk melindungi kepemilikan lahan Anda dari mafia tanah, tetapi juga bisa digunakan sebagai bukti apabila terjadi sengketa di kemudian hari.
BACA JUGA:5 Kesalahan Desain yang Bikin Rumah Jadi Kurang Nyaman untuk Bersantai
BACA JUGA:Tren Hunian Masa Kini: Desain Rumah Modern bagi Keluarga Muda
Pastikan semua transaksi tanah dilakukan secara transparan dan melibatkan pihak-pihak yang berwenang, seperti notaris dan PPAT.
Simpan dokumen-dokumen tersebut di tempat yang aman dan pastikan Anda memiliki salinan yang cukup jika diperlukan.
5. Hindari Membeli Tanah yang Bermasala
Sebelum memutuskan untuk membeli tanah, lakukan riset yang mendalam terkait status dan sejarah lahan tersebut.
Jika ada riwayat sengketa atau masalah hukum yang belum terselesaikan, sebaiknya hindari untuk melakukan transaksi.
BACA JUGA:Tips Menggunakan Warna Broken White untuk Membuat Ruangan Terlihat Lebih Luas
BACA JUGA:Rumah Tahan Gempa: Cek 7 Faktor Penting Ini!
Tanah yang bermasalah sering kali menjadi target mafia tanah karena ketidakjelasan statusnya, sehingga membuka peluang bagi mereka untuk mengambil alih lahan tersebut secara ilegal.
Sebaiknya, berkonsultasilah dengan notaris atau PPAT yang tepercaya untuk memastikan bahwa lahan yang akan dibeli tidak memiliki masalah hukum.
Dengan begitu, Anda bisa merasa lebih aman dan tenang dalam melakukan transaksi.