Bukti-bukti tersebut akan digunakan dalam gugatan terhadap Warner Music Korea, yang ditujukan langsung kepada mantan CEO Warner Music Korea, Clayton Jin, dan direktur saat ini, Yoon Hyung-geun.
Klaim Kerugian yang Lebih Besar dari Rp225 Miliar
CEO Attrakt, Oscar Chun, menyatakan bahwa nilai kerugian yang mereka alami dari kasus ini sebenarnya lebih besar dari 20 miliar won yang mereka klaim saat ini.
"Jumlah kerugian sebenarnya bahkan lebih besar, namun untuk permulaan kami mengklaim 20 miliar won dan berencana menambah jumlah kerugian pada masa depan," ungkap Oscar Chun dalam pernyataannya.
Hal ini menandakan bahwa Attrakt mungkin akan kembali menuntut ganti rugi tambahan di kemudian hari setelah gugatan ini berjalan.
BACA JUGA:Daftar Harga dan Detail Konser 2NE1 di Jakarta: Tiket Dijual Mulai 7 Oktober, Cek Yuk!
BACA JUGA:Turut Bahagia! Irish Bella Resmi Menikah dengan Haldy Sabri, Dapat Mahar Berupa Sebuah Masjid Lho!
Perselisihan hukum antara Attrakt dan Warner Music Korea ini terus berlanjut, dan melibatkan banyak pihak, termasuk orang tua dari mantan member FIFTY FIFTY.
Konflik tersebut memperlihatkan betapa rumitnya hubungan bisnis dalam industri hiburan Korea Selatan, khususnya ketika berkaitan dengan kontrak dan hak eksklusif atas artis.
Awal Kerja Sama dan Tuntutan Pembatalan Kontrak
Masalah ini dimulai ketika FIFTY FIFTY, yang dibentuk oleh Attrakt, menandatangani kontrak kerja sama dengan Warner Music Korea pada April 2023.
Melalui kontrak ini, Warner Music Korea mendapatkan hak untuk mempromosikan FIFTY FIFTY di pasar internasional, termasuk distribusi musik mereka di luar negeri.
BACA JUGA:Fakta-fakta Kematian Liam Payne: Penyelidikan Berlanjut Setelah Kejadian Tragis di Buenos Aires
BACA JUGA:Kubu Min Hee-jin Hadiri Sidang, Kembali Tuduh ILLIT Jiplak NewJeans!
Namun, situasi berubah drastis pada Juni 2023, ketika beberapa member FIFTY FIFTY tiba-tiba menuntut penangguhan kontrak eksklusif mereka dengan Attrakt.
Para member ini juga berusaha untuk mengambil alih merek dagang atas nama grup serta nama panggung mereka, yang memicu pertikaian lebih lanjut dengan agensi.