Viral: Wajah Wanita di Kalimantan Timur Mengalami Luka Bakar Akibat Menggunakan Krim Merkuri

Rabu 19-07-2023,17:40 WIB
Reporter : Eko Subakti

"Post inflammatory hyperpigmentation berarti kulit menghitam setelah mengalami peradangan. Ini sering terjadi ketika seseorang mengalami iritasi akibat penggunaan krim yang menyebabkan iritasi ketika terpapar sinar matahari selama masa penyembuhan, sehingga kulit dapat menghitam seperti 'gosong'," tambahnya. Ia juga menambahkan kemungkinan ketiga, yaitu melasma atau flek hitam di wajah.

BACA JUGA:Ngeri! Wanita Ini Simpan Lima Ular Hidup di Dalam Bra yang Dipakainya, Petugas Bea Cukai Terkejut

Dr. Darma juga menyoroti penggunaan krim bermerkuri untuk memutihkan kulit. Menurutnya, merkuri bukanlah obat yang dapat digunakan untuk memutihkan kulit.

"Merkuri memang bukanlah obat untuk memutihkan kulit. Tidak ada dokter atau siapapun yang menggunakan bahan tersebut kecuali dalam penyalahgunaan," jelasnya.

"Merkuri merupakan logam berat yang berbahaya bagi tubuh kita. Ia memiliki efek menghambat tirosinase yang menyebabkan kulit menjadi gelap, sehingga tampak lebih putih. Inilah cara kerja merkuri yang membuat orang senang menggunakannya untuk memutihkan kulit," tambahnya.

Dr. Darma menjelaskan bahwa kasus yang dialami oleh Tya tergolong sangat unik. Mengenai potensi pemulihan, ia mengatakan bahwa semuanya bergantung pada diagnosis.

BACA JUGA:Penyiksaan Anak di Palembang Viral, Solusi Jangka Pendek vs Perlindungan Jangka Panjang

"Yang pertama adalah kembali kepada diagnosis, jika kondisinya murni okronosis, sangat sulit untuk pulih sepenuhnya.

Saat ini belum ada cara yang dapat mengembalikan kulit sepenuhnya normal. Yang bisa dilakukan adalah mencegah kondisi menjadi semakin buruk dengan menggunakan tabir surya dan mengurangi pigmentasi kulit. Namun, mencapai kondisi kulit yang normal sepenuhnya agak sulit," jelasnya  pada Sabtu (16/7/2023).

"Jika Tya mengalami melasma atau post inflammatory, masih ada harapan untuk pemulihan. Namun, dibutuhkan ketelatenan dan perawatan yang berulang-ulang.

Hal ini dapat dimulai dengan pencegahan melalui penggunaan tabir surya dan metode lainnya, serta dengan menghindari penggunaan obat sembarangan.

BACA JUGA:Gubernur Koster Tolak Rencana Tol Bawah Laut Jawa-Bali yang Viral: Jembatan Jawa-Bali? Saya Tolak!

Konsultasi yang intens dengan dokter sangat diperlukan. Respons dari penggunaan obat A seperti apa juga perlu dilaporkan kepada dokter," tambahnya.*

Kategori :