SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Purging adalah istilah yang kerap terdengar di dunia perawatan kulit, terutama di kalangan mereka yang aktif menggunakan produk skincare dengan bahan aktif.
Purging bukan hanya sekadar munculnya masalah di wajah, tetapi sebenarnya merupakan bagian dari proses regenerasi kulit yang sehat.
Sayangnya, banyak orang yang salah mengartikan tanda-tanda purging sebagai reaksi negatif dari produk yang mereka gunakan.
Memahami ciri-ciri purging dapat membantu mengurangi kebingungan dan memastikan perawatan kulit tetap optimal.
Apa Itu Purging?
BACA JUGA:Drama Parole Examiner Lee – Mengungkap Gelapnya Manipulasi di Balik Pembebasan Bersyarat
BACA JUGA:Hasilkan Tampilan Makeup Halus dan Flawless dengan Teknik Beauty Blender
Secara umum, purging adalah respons alami kulit terhadap penggunaan produk perawatan tertentu yang mengandung bahan aktif kuat, seperti retinoid, asam alfa-hidroksi (AHA), asam beta-hidroksi (BHA), asam salisilat, dan benzoil peroksida.
Bahan-bahan ini bekerja untuk mempercepat pergantian sel kulit, membersihkan pori-pori, dan memperbaiki tekstur kulit.
Namun, karena prosesnya yang intensif, kulit sering mengalami reaksi awal yang mungkin tampak mengkhawatirkan.
Menurut Dr. Deanne Mraz Robinson, seorang spesialis kulit, purging terjadi ketika kulit mempercepat siklus regenerasi selnya, menyingkirkan sel kulit mati yang ada di lapisan teratas dan menggantinya dengan sel baru.
Dalam proses ini, banyak kotoran dan minyak yang terperangkap di pori-pori turut dikeluarkan, menyebabkan munculnya jerawat, komedo, dan bintik-bintik merah.