Banyak kamera digital dan smartphone modern dilengkapi dengan Mode Pro atau manual yang memungkinkan pengguna mengatur ISO secara bebas.
Mode ini memberikan kendali penuh atas pengaturan kamera, termasuk ISO, aperture, dan kecepatan rana.
Dengan Mode Pro, Anda dapat bereksperimen dengan berbagai nilai ISO untuk menemukan kombinasi yang menghasilkan kualitas gambar terbaik.
Misalnya, jika Anda sedang memotret lanskap kota dengan lampu-lampu jalanan yang terang, Anda mungkin dapat menggunakan ISO rendah, seperti 100 atau 200, untuk mengurangi noise.
BACA JUGA:Mode Pro pada Redmi Note 13 Pro Plus 5G: Solusi Ramah untuk Pemula Belajar Fotografi Manual!
Namun, jika subjek Anda berada di area yang sangat gelap, seperti bintang di langit malam, Anda mungkin perlu meningkatkan ISO hingga 800 atau 1600 sambil tetap memperhatikan efek noise yang mungkin muncul.
Menyeimbangkan Sensitivitas Cahaya dan Kualitas Gambar
Selain ISO, ada dua faktor lain yang berperan dalam menangkap cahaya: aperture dan kecepatan rana.
Aperture menentukan seberapa banyak cahaya yang masuk melalui lensa, sedangkan kecepatan rana menentukan durasi cahaya yang diterima oleh sensor.
Dalam kondisi cahaya rendah, membuka aperture lebih lebar (misalnya f/1.8) dan memperlambat kecepatan rana dapat membantu menangkap lebih banyak cahaya tanpa perlu meningkatkan ISO terlalu tinggi.
BACA JUGA:Inovasi Kamera 108 MP: Menangkap Detail dengan Presisi Tinggi
BACA JUGA:Mode Pro: Keunggulan Kamera Redmi Note 13 Pro Plus 5G untuk Fotografi Malam
Namun, menggunakan aperture yang terlalu lebar atau kecepatan rana yang terlalu lambat juga memiliki keterbatasan.
Aperture yang lebar dapat mengurangi kedalaman bidang, sementara kecepatan rana yang lambat berisiko menghasilkan gambar buram akibat pergerakan kamera atau subjek.
Oleh karena itu, ISO menjadi elemen penyeimbang yang membantu Anda mendapatkan pencahayaan yang tepat tanpa mengorbankan kualitas gambar.