Sky Castle menyuguhkan cerita yang penuh dengan tekanan emosional, baik untuk karakter maupun penonton.
Drama ini memperlihatkan bagaimana ambisi yang berlebihan dapat menghancurkan keharmonisan keluarga dan berdampak buruk pada kesehatan mental anak-anak.
Salah satu kisah yang paling menggugah adalah perjuangan seorang siswa bernama Hwang Woo-joo, yang meskipun memiliki nilai akademik luar biasa, tetap menghadapi tekanan luar biasa dari lingkungan sekitarnya.
Konflik internal keluarga yang dipicu oleh ambisi pendidikan menjadi elemen sentral dalam drama ini.
BACA JUGA:Wow! Packaging Menarik, Daya Tarik Parfum Alfamart, Cek Yuk!
BACA JUGA:Reborn Rich dan Kebangkitan Baru JTBC: Kisah Balas Dendam yang Memukau Penonton
Penonton disuguhkan adegan-adegan yang menggambarkan hubungan yang renggang antara orang tua dan anak, serta dampak negatif dari tekanan untuk berprestasi di dunia akademik.
Sky Castle tidak hanya menyajikan hiburan, tetapi juga menjadi medium untuk menyuarakan pentingnya kesehatan mental dan keseimbangan dalam hidup.
Kritik Sosial yang Menyentuh
Salah satu alasan mengapa Sky Castle begitu populer adalah kemampuannya menyentuh isu sosial yang relevan.
Drama ini mengkritik sistem pendidikan yang terlalu kompetitif, yang sering kali mengabaikan kebahagiaan individu demi prestasi akademik.
BACA JUGA:Serum Mugwort dari I’m From: Pilihan Tepat untuk Kulit Sensitif dan Berjerawat
BACA JUGA:Inspirasi Boneka: Tren Riasan Feminin yang Akan Mendominasi di 2025
Sky Castle juga mengajak penonton untuk merenungkan kembali nilai-nilai yang dianut dalam mendidik anak-anak mereka.
Apakah ambisi yang berlebihan untuk mencapai kesuksesan benar-benar sepadan dengan harga yang harus dibayar?
Dalam salah satu adegan yang paling diingat, seorang karakter ibu yang sangat ambisius akhirnya menyadari bahwa tekanan yang ia berikan kepada anaknya telah merusak kebahagiaan anak tersebut.