Meskipun cerita Harbin mendapat kritik karena tempo yang tidak konsisten, gaya penyutradaraan Woo Min-ho tetap berhasil memberikan ritme yang stabil dalam aspek visual.
Ia tahu kapan harus memperlambat adegan untuk membangun ketegangan dan kapan mempercepatnya untuk menciptakan momen dramatis.
Kritik terhadap Cerita: Kontras dengan Kekuatan Visual
Sementara visual dan penyutradaraan Woo Min-ho mendapat banyak pujian, cerita dalam Harbin dianggap kurang mampu memenuhi ekspektasi.
Beberapa kritikus mencatat bahwa plotnya terasa klise dan kurang mendalam, terutama dalam eksplorasi karakter pendukung.
BACA JUGA:Lihat Yuk! Patriotisme di Harbin: Kepahlawanan yang Dibungkus dengan Dilema Kemanusiaan!
Konflik utama yang melibatkan Ahn Jung-geun dan perjuangan rahasianya melawan kolonialisme Jepang sebenarnya memiliki potensi besar untuk menjadi kisah yang penuh ketegangan.
Namun, pengembangan cerita cenderung terjebak pada formula standar drama historis, tanpa memberikan sentuhan yang benar-benar segar atau mengejutkan.
Mengapa Visual Tetap Penting?
Meskipun kelemahan cerita menjadi salah satu kekurangan film ini, keunggulan visualnya mampu memberikan nilai tambah yang signifikan.
Visual yang kuat tidak hanya membuat Harbin layak ditonton tetapi juga menciptakan pengalaman sinematik yang mendalam bagi penonton.
Dalam konteks ini, Woo Min-ho menunjukkan bahwa elemen visual dapat menjadi alat yang efektif untuk menutupi kelemahan narasi dan tetap membuat film relevan di tengah persaingan industri.
BACA JUGA:Bos HYBE Bang Si-hyuk Diselidiki atas Dugaan Cuan IPO Rp4,5 Triliun!
BACA JUGA:Rose BLACKPINK Rilis Album 'Rosie' dan MV 'Toxic Till The End'!