Berikut adalah beberapa aspek penting dari multiplier effect yang dihasilkan:
Peningkatan Pendapatan: UMKM dan petani lokal mengalami peningkatan pendapatan signifikan karena adanya kontrak langsung dari pemerintah.
Peningkatan Kualitas Produk: Dengan mengikuti program ini, pelaku usaha dan petani mendapatkan pelatihan yang meningkatkan kualitas produk mereka.
Lapangan Kerja Baru: Program ini menciptakan ribuan lapangan kerja baru di sektor distribusi, logistik, dan produksi pangan.
BACA JUGA:BRI dan Desa BRILiaN Dorong UMKM Keripik Ubi Jalar Kubu Raya Raih Kesuksesan
BACA JUGA:OJK Catat Lonjakan Transaksi Kripto 376% pada 2024 Kemarin
Stabilitas Harga: Dengan adanya permintaan tetap dari pemerintah, petani dapat menjual hasil panennya dengan harga yang stabil.
Ekonom senior dari Universitas Gadjah Mada, Prof. Sri Adiningsih, menilai bahwa program MBG adalah contoh nyata dari kebijakan inklusif yang dapat memperkuat ekonomi masyarakat bawah.
“Efek berantai dari program ini akan terasa dalam jangka panjang, terutama dalam meningkatkan daya beli masyarakat dan menstabilkan perekonomian daerah,” ujarnya.
Tantangan Implementasi
Namun, pelaksanaan program MBG tidak lepas dari tantangan.
Infrastruktur yang kurang memadai di beberapa daerah menjadi kendala dalam mendistribusikan bahan makanan.
BACA JUGA:BRI Dukung UMKM Stroberi Ciwidey dengan Klaster Mitra Bery di Bazaar UMKM BRILiaN
BACA JUGA:Bazar UMKM BRILiaN: Langkah Nyata BRI Dukung Klaster UMKM dan Perluas Pasar
Selain itu, memastikan semua bahan baku memenuhi standar kualitas dan gizi yang ditetapkan juga menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah.
“Kami terus berupaya meningkatkan sistem distribusi dan kontrol kualitas agar program ini berjalan maksimal.