Dengan tinja yang lebih lunak, tubuh akan lebih mudah mengeluarkannya, sehingga mengurangi risiko sembelit.
Serat Tidak Larut: Serat ini berfungsi menambah volume tinja, yang membantu mempercepat pergerakan usus.
Dengan begitu, tinja tidak akan terlalu lama tertahan di dalam usus besar, sehingga proses pembuangan menjadi lebih lancar.
Efek Serat pada Pencernaan
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi dua buah kurma setiap hari selama beberapa minggu dapat meningkatkan frekuensi BAB secara signifikan.
BACA JUGA:Dampak Gorengan terhadap Tekanan Darah Rendah: Mengapa Penderita Hipotensi Harus Berhati-hati
BACA JUGA:Efek Negatif Makanan Pedas bagi Penderita Hipotensi
Hal ini terjadi karena kombinasi serat larut dan tidak larut dalam kurma yang bekerja secara sinergis.
Selain itu, serat dalam kurma juga memiliki kemampuan untuk mengikat racun seperti amonia di usus besar.
Racun-racun ini kemudian dikeluarkan bersama tinja, membantu tubuh melakukan proses detoksifikasi secara alami.
Manfaat Lain untuk Kesehatan Usus
Selain melancarkan BAB, serat dalam kurma juga mendukung keseimbangan bakteri baik di dalam usus.
BACA JUGA:Bahaya Makanan Cepat Saji bagi Penderita Darah Rendah
BACA JUGA:Rambutan: Manisnya Buah Tropis yang Penuh Nutrisi, Namun Perlu Dibatasi Konsumsinya
Bakteri baik ini, yang dikenal sebagai probiotik, berperan penting dalam menjaga kesehatan saluran cerna.
Dengan asupan serat yang cukup, pertumbuhan probiotik dapat meningkat, membantu mengurangi risiko gangguan pencernaan seperti perut kembung, diare, dan sindrom iritasi usus besar (IBS).