Akses Permodalan yang Lebih Mudah:
Dengan bunga rendah dan proses yang semakin cepat, pelaku UMKM kini lebih mudah mendapatkan modal untuk mengembangkan usaha mereka.
Pertumbuhan Usaha Lokal:
Kredit yang disalurkan membantu meningkatkan produksi, menciptakan lapangan kerja baru, dan memperkuat daya saing usaha kecil di pasar lokal maupun global.
Meningkatkan Kontribusi UMKM terhadap PDB:
Dengan penyerapan kredit yang tinggi, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia semakin meningkat, mencapai lebih dari 60 persen.
BACA JUGA:Ini dia! Harapan Pemerintah: Penuh Kebangkitan UMKM, Petani, dan Nelayan untuk Ekonomi Nasional Lho!
BACA JUGA:Payung Hukum Program Penghapusan Utang: PP Nomor 47 Tahun 2024!
Pengurangan Ketimpangan Ekonomi:
Dengan fokus pada daerah-daerah terpencil, kredit UMKM membantu mengurangi kesenjangan ekonomi antara pusat dan daerah.
Tantangan dalam Penyaluran Kredit UMKM
Meskipun angka pencapaian terlihat impresif, BRI menghadapi berbagai tantangan dalam memastikan distribusi kredit yang merata dan optimal.
Literasi Keuangan yang Rendah:
Sebagian besar pelaku UMKM masih belum memahami pentingnya pengelolaan keuangan yang baik, sehingga berisiko gagal memanfaatkan kredit secara optimal.
Kesenjangan Akses di Daerah Terpencil: