BACA JUGA:BLACKPINK Perpanjang Kontrak dengan YG Entertainment: Apa Arti Ini bagi Masa Depan Grup?
Tingginya perbandingan dengan versi drama membuat film sulit diterima.
Banyak penonton yang menyatakan bahwa mereka lebih menyukai versi drama karena sudah terbiasa dengan pemeran aslinya.
Kualitas Produksi yang Kurang Memukau
Versi drama A Business Proposal diproduksi dengan standar drama Korea premium, yang terkenal dengan sinematografi yang indah, kostum menarik, dan setting yang mewah.
Sementara itu, versi film mengalami keterbatasan dalam hal produksi, yang terlihat dalam beberapa aspek:
Penggunaan setting yang kurang menarik dibanding versi drama.
Kualitas editing dan sinematografi terasa lebih sederhana.
Adegan-adegan romantis kurang dieksplorasi secara visual.
BACA JUGA:Bikin Mood! Akting Aqeela Calista Jadi Mood Booster, Ini Kata Penggemar Asmara Gen Z!
BACA JUGA:Waduh! Film A Business Proposal Gagal di Pasaran? Ini Penyebab Sepinya Penonton!
Dengan kualitas produksi yang kurang maksimal, banyak penonton yang merasa bahwa film ini kurang memberikan pengalaman sinematik yang menarik dibandingkan versi dramanya.
Kurangnya Elemen Komedi dan Interaksi Tokoh Pendukung
Salah satu daya tarik utama dalam drama A Business Proposal adalah elemen komedi yang segar dan interaksi lucu antar tokohnya.
Dalam versi drama, karakter-karakter pendukung seperti Jin Young-seo dan Cha Sung-hoon memiliki porsi cerita yang cukup besar dan berhasil memberikan dinamika menarik dalam alur.
Namun, dalam versi film, peran karakter pendukung diperpendek secara signifikan, sehingga elemen komedi dan kedalaman hubungan karakter pun berkurang.