Intip Yuk! Akademisi: Pemain Film Remake Tak Perlu Membela Diri saat Dikritik, Ini Alasannya!

Jumat 14-02-2025,22:30 WIB
Reporter : Junita Sabrina
Editor : Junita Sabrina

Ia juga menambahkan bahwa terlalu membela diri justru bisa memperburuk situasi, karena bisa dianggap sebagai reaksi yang kurang profesional.

Beberapa aktor yang pernah membela diri saat mendapat kritik atas film remake justru mendapat reaksi lebih negatif dari publik. 

Satrio mencontohkan beberapa kasus di mana tanggapan defensif dari pemain atau kru film hanya memperburuk citra mereka di mata publik.

Sebagai gantinya, para sineas dan pemain film disarankan untuk tetap fokus pada karya mereka dan menerima kritik dengan terbuka. 

BACA JUGA:Bioskop Mulai Kurangi Penayangan A Business Proposal, Tanda Gagal di Box Office?

BACA JUGA:Begini Lho Suasana Bertetangga di Mesir: Nyaman dan Minim Diskriminasi, Kata Oki Setiana Dewi!

Dengan demikian, mereka bisa tetap menjaga kredibilitas mereka di industri hiburan tanpa harus terjebak dalam perdebatan yang tidak produktif.

Remake yang Sukses vs. Remake yang Gagal

Satrio juga membahas bagaimana beberapa film remake bisa berhasil mendapatkan respons positif, sementara yang lain justru mendapat kritik tajam.

Contoh remake yang berhasil misalnya:

"The Dark Knight" (2008), yang meskipun bukan remake langsung, berhasil menghidupkan kembali karakter Batman dengan cara yang lebih modern dan sesuai dengan ekspektasi penonton masa kini.

"A Star Is Born" (2018), yang mendapat pujian karena berhasil mengadaptasi kisah lama dengan pendekatan yang lebih segar.

BACA JUGA:Pengaruh Media Sosial dalam Bisnis Raffi Ahmad: Menjadi Raja Bisnis Era Digital!

BACA JUGA:Wow! Shogun Season 2 Bersiap Syuting, Hiroyuki Sanada Beri Bocoran Terbaru!

Di sisi lain, beberapa remake yang gagal memenuhi ekspektasi penggemar antara lain:

"Ghostbusters" (2016), yang mendapat banyak kritik karena dianggap tidak bisa menyaingi daya tarik film orisinalnya.

Kategori :