Hal ini membuat proses pengajuan dan pencairan KUR menjadi lebih lambat dibandingkan bank nasional atau fintech yang sudah berbasis digital.
3. Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang Memadai
Bank daerah sering menghadapi keterbatasan dalam jumlah dan kompetensi SDM dalam menangani proses penyaluran KUR.
Kurangnya tenaga ahli dalam analisis kredit dan mitigasi risiko menjadi tantangan tersendiri.
4. Proses Administrasi yang Kompleks
Proses pencairan KUR di bank daerah sering kali membutuhkan banyak dokumen dan proses verifikasi yang panjang.
BACA JUGA:Wow! Kementerian UMKM Targetkan KUR Rp300 Triliun pada 2025, Apa Dampaknya bagi Pelaku Usaha?
BACA JUGA:Cek Nih! Buyer Asing Kepincut Produk UMKM Pertamina, Ada Potensi Kontrak Jangka Panjang?
Hal ini dapat menjadi hambatan bagi UMKM yang membutuhkan dana cepat untuk operasional usaha mereka.
5. Persaingan dengan Fintech dan Bank Nasional
Bank daerah harus bersaing dengan fintech dan bank nasional yang menawarkan proses pengajuan kredit lebih cepat dan mudah.
Jika tidak beradaptasi dengan perkembangan teknologi, bank daerah bisa kalah bersaing dalam menyalurkan KUR.
Peluang Bank Daerah dalam Menyalurkan KUR
Meskipun ada banyak tantangan, bank daerah memiliki sejumlah peluang besar dalam penyaluran KUR, terutama dengan adanya dukungan dari pemerintah dan perkembangan teknologi finansial.
BACA JUGA:Cek Nih! Buyer Asing Kepincut Produk UMKM Pertamina, Ada Potensi Kontrak Jangka Panjang?