Dengan adanya metode hisab dan rukyat, penetapan awal Ramadan menjadi lebih terstruktur dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah maupun syariat.
Meskipun terkadang terjadi perbedaan dalam penetapan awal Ramadan antara Muhammadiyah dan pemerintah, hal ini tetap harus disikapi dengan bijak agar tidak menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat.
BACA JUGA:BRI Raih Predikat The Most Trusted Company 2024 Berkat Tata Kelola Unggul
BACA JUGA:Solusi Dana Cepat Saat Renovasi Rumah, Indah: Ambil Kredit BRI, Proses Mudah, Cicilan Hanya Rp800 Ribu
Selain sebagai pedoman dalam menentukan awal puasa, sidang isbat juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat untuk lebih memahami metode penentuan kalender Islam.
Dengan adanya siaran langsung melalui kanal YouTube Kemenag RI dan Bimas Islam TV, masyarakat dapat menyaksikan proses penentuan awal Ramadan secara transparan dan ilmiah.
Sidang isbat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama pada 28 Februari 2025 akan menjadi momen penting bagi umat Islam di Indonesia dalam menentukan awal Ramadan 1446 Hijriah.
Dengan metode hisab dan rukyat yang dilakukan secara komprehensif, diharapkan hasil keputusan ini dapat diterima oleh seluruh umat Islam.
BACA JUGA:Unit BRI SP 1 Sumber Hidup Permudah Transaksi di Pedamaran Timur
BACA JUGA:Nikmati Manfaat Reward BRI Poin, Untung Setiap Tahun
Masyarakat diimbau untuk mengikuti pengumuman resmi dari pemerintah agar tidak terjadi kebingungan dalam menentukan awal puasa.
Selain itu, diharapkan umat Islam dapat menyambut bulan suci Ramadan dengan penuh kebersamaan, ketakwaan, dan semangat untuk meningkatkan ibadah.
Bagi yang ingin mengikuti jalannya sidang isbat secara langsung, dapat menyaksikannya melalui kanal YouTube Bimas Islam TV dan Kemenag RI pada waktu yang telah ditentukan.
Semoga Ramadan 1446 H membawa keberkahan bagi seluruh umat Islam di Indonesia dan di seluruh dunia.