Semakin lama shutter terbuka, semakin banyak cahaya yang masuk ke sensor kamera.
Biasanya, fotografer menggunakan shutter speed antara 5 detik hingga beberapa menit, tergantung pada efek yang diinginkan.
Aperture (Bukaan Lensa)Aperture yang lebih kecil (angka f-stop lebih besar, seperti f/11 atau f/16) digunakan untuk mengontrol jumlah cahaya yang masuk dan mempertahankan ketajaman gambar.
Ini sangat penting ketika memotret dalam kondisi cahaya yang lebih terang.
BACA JUGA:Kelihatan Sultan, Rasa Pas-pasan? Kupas Tuntas Desain Infinix Note 40!
BACA JUGA:Kamera 108 MP Infinix Note 40, Apakah Benar Sebagus yang Dijanjikan?
ISO (Sensitivitas Sensor)ISO yang lebih rendah (seperti ISO 100 atau 200) digunakan untuk mengurangi noise dalam gambar.
Karena shutter terbuka lebih lama, ISO rendah membantu menjaga kualitas gambar tetap jernih.
TripodTripod sangat diperlukan dalam fotografi long exposure untuk mencegah getaran yang dapat menyebabkan gambar buram.
Bahkan sedikit saja pergerakan kamera dapat mengacaukan hasil foto.
Filter ND (Neutral Density)Filter ND digunakan untuk mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke lensa, memungkinkan fotografer menggunakan shutter speed yang lebih lama bahkan di siang hari.
BACA JUGA:Samsung Galaxy Watch7: Revolusi Kesehatan dengan AI dan Fitur Canggih
BACA JUGA:Infinix Note 40: Performa Gaming Maksimal, Harga Tetap Bersahabat!
Aplikasi Fotografi Long Exposure
Fotografi long exposure dapat digunakan dalam berbagai situasi untuk menciptakan efek visual yang memukau. Berikut adalah beberapa contoh penerapannya:
Jejak Cahaya Kendaraan di Jalan RayaTeknik ini sering digunakan untuk menangkap alur cahaya dari kendaraan yang bergerak di malam hari.