Mudah Dibuat di Rumah
Salah satu alasan lain mengapa Nagasari tetap digemari adalah karena cara pembuatannya yang cukup mudah.
BACA JUGA:Hotel Gantung Purwakarta: Sensasi Menginap di Ketinggian yang Kini Tinggal Kenangan
BACA JUGA:Resep Kue Gandus Palembang: Takjil Gurih dan Mengenyangkan untuk Berbuka Puasa
Bahan-bahannya pun sederhana dan mudah ditemukan di dapur sehari-hari.
Untuk membuat Nagasari, cukup siapkan tepung beras, tepung tapioka, santan, gula pasir, garam, dan tentu saja pisang.
Setelah adonan dimasak hingga mengental, adonan dibungkus bersama irisan pisang dengan daun pisang, lalu dikukus hingga matang.
Kegiatan membuat Nagasari bersama keluarga bisa menjadi momen menyenangkan dan penuh makna, terutama saat Ramadan.
Aktivitas ini tidak hanya mengisi waktu sambil menunggu waktu berbuka, tetapi juga menjadi sarana mempererat hubungan antaranggota keluarga.
BACA JUGA:THR Sriwedari Solo: Dari Panggung Hiburan Merakyat hingga Terbengkalai
BACA JUGA:Makanan Khas Palembang yang Bisa Dicoba saat Buka Puasa
Nagasari di Era Digital
Menariknya, Nagasari juga mulai menembus pasar digital.
Banyak pelaku UMKM dan penjual kue rumahan yang memanfaatkan platform media sosial dan marketplace untuk memasarkan Nagasari buatan mereka.
Penjualannya pun tidak terbatas hanya pada satu kota, bahkan bisa dikirim antarkota dengan teknik pengemasan yang tepat agar tetap segar saat sampai di tangan pembeli.
Tak jarang, inovasi juga bermunculan.