Menjadi viral di media sosial memang tidak bisa dijamin, tapi peluangnya bisa ditingkatkan.
Kuncinya adalah mengikuti tren yang sedang berlangsung sambil menambahkan sentuhan khas dari brand.
Misalnya, mengikuti challenge TikTok yang sedang viral namun dikemas dalam versi produk UMKM sendiri.
Sebuah penjual keripik pedas di Medan pernah membuat versi parodi dari tren dance challenge dengan menambahkan narasi “pedasnya menggoyang lidah”, yang sukses membuat produk mereka dikenal secara nasional.
Konsistensi dalam mengunggah konten, penggunaan hashtag yang relevan, serta waktu posting yang tepat juga berkontribusi besar terhadap performa konten.
Sebaiknya, UMKM memiliki kalender konten bulanan untuk menjaga ritme dan konsistensi brand.
BACA JUGA:BRI Peduli Salurkan Bantuan Sembako dan Renovasi Pura untuk Peringati Hari Raya Nyepi
BACA JUGA:Kartini Zaman Now: Suryani, Pejuang Keluarga yang Naik Kelas Lewat KUR BRI
Libatkan Pelanggan Sebagai Konten Kreator
Salah satu cara untuk memperkuat jangkauan tanpa biaya besar adalah memanfaatkan pelanggan sebagai konten kreator.
Minta mereka untuk mengunggah pengalaman menggunakan produk, lalu repost di akun brand.
Ini memberikan efek sosial yang kuat, karena audiens lebih percaya pada review organik dibanding promosi langsung dari pemilik usaha.
Program seperti giveaway, kontes foto, atau diskon untuk testimoni video bisa menjadi pemicu utama terciptanya konten user-generated yang viral.
UMKM kopi lokal di Makassar, misalnya, berhasil mendapatkan lebih dari 50 video ulasan dari pelanggan hanya dengan memberikan voucher Rp10 ribu untuk setiap unggahan yang mention akun mereka.
BACA JUGA:Defria Kirana Ceritakan Perjalanan Haluan Bali Setelah Mengikuti UMK Academy!
BACA JUGA:Digital Marketing UMKM 2025: Panduan Lengkap dari SEO hingga Marketplace!