Kurang Tidur Bisa Bikin 'Menua' 10 Tahun Lebih Cepat, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Minggu 13-04-2025,08:00 WIB
Reporter : Nuri Fransisca
Editor : Nuri Fransisca

Mereka yang merasa muda umumnya memiliki peluang hidup lebih panjang, tingkat demensia dan depresi yang lebih rendah, serta kesehatan fisik dan mental yang lebih baik.

Salah satu riset dari Korea Selatan pada 2018 yang dilakukan oleh tim peneliti dari Seoul National University dan Yonsei University, menemukan hubungan antara perasaan muda dan kondisi otak.

BACA JUGA:Tren Baju Lebaran Wanita 2025: Warna, Model, dan Bahan yang Sedang Hits!

BACA JUGA:Kombinasi Outerwear dan Dress untuk Tampilan Lebaran yang Mewah tapi Simpel!

Mereka yang merasa muda cenderung memiliki volume grey matter yang lebih besar—bagian otak yang penting untuk memori, emosi, dan pengendalian gerakan.

Ini berarti, merasa muda juga berbanding lurus dengan kondisi otak yang “lebih muda” secara struktural.

Menurut para peneliti Korea tersebut, perasaan muda bukan hanya reaksi psikologis, melainkan bisa jadi cerminan dari kondisi neurologis yang lebih sehat.

Tidur, Kemewahan yang Langka di Asia

Sayangnya, di Asia, tidur cukup dan berkualitas masih menjadi kemewahan yang jarang dimiliki.

BACA JUGA:Cek Yuk! Inspirasi Hijab dan Scarf yang Tren di Lebaran 2025, Warna dan Motif Apa yang Populer?

BACA JUGA:Inspirasi Sepatu Lebaran 2025: Model Mules dan Sandal dengan Ornamen Menawan!

Berdasarkan survei dari Oura Health, perusahaan teknologi tidur asal Finlandia, rata-rata orang Asia hanya tidur 6,5 jam per malam—30 menit lebih pendek dari durasi tidur ideal 7 jam.

Lebih buruknya lagi, pola tidur orang Asia sangat tidak konsisten.

Banyak orang menggunakan akhir pekan bukan untuk “membayar utang tidur”, melainkan untuk begadang atau bersosialisasi hingga larut malam.

Pola tidur yang tidak teratur ini membuat tubuh sulit memulihkan diri secara optimal, dan efeknya terasa sepanjang pekan.

Mengutamakan Tidur Sehat

Kategori :