Hery Gunardi bukanlah nama baru dalam dunia perbankan.
Kariernya dimulai di Bank Bapindo pada tahun 1991, lalu turut serta dalam proses merger besar yang melahirkan Bank Mandiri pada tahun 1998–1999.
Di sinilah nama Hery mulai dikenal sebagai salah satu penggerak transformasi perbankan modern di Indonesia.
Ia menjadi salah satu sosok penting di balik pendirian PT AXA Mandiri Financial Services (AMFS), kolaborasi antara Bank Mandiri dan AXA Group dari Prancis.
BACA JUGA:Unici Songket Silungkang: Warisan Budaya yang Mendunia Berkat Inovasi dan Dukungan BRI
Dalam periode 2002–2006, ia menjabat sebagai Direktur PMO pendirian AMFS dan Direktur AMFS, serta Komisaris Utama AMFS sambil menangani Wealth Management di Bank Mandiri.
Kariernya terus menanjak, hingga menjabat berbagai posisi penting di Bank Mandiri, termasuk sebagai Direktur Micro & Retail Banking, Direktur Consumer Banking, hingga menjadi Wakil Direktur Utama dan Plt.
Direktur Utama Bank Mandiri pada tahun 2020.
Pemimpin di Balik Lahirnya BSI
Salah satu pencapaian monumental Hery adalah ketika ia dipercaya untuk memimpin proses merger tiga bank syariah milik Himbara — BRISyariah, Bank Syariah Mandiri, dan BNI Syariah — menjadi satu entitas besar bernama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).
BACA JUGA:Omzet Belasan Juta saat Lebaran! Kisah Sukses Warung Bu Sum Bersama BRI
BACA JUGA:Waduh! Ekspor Nonmigas Indonesia 2025 Naik: Produk UMKM Jadi Kontributor Utama, Cek Yuk!
Proyek ini telah lama dirancang sejak Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia 2015, dan pada 1 Februari 2021, BSI resmi berdiri sebagai bank syariah terbesar di Indonesia.
Selama masa kepemimpinannya sebagai Direktur Utama BSI, Hery berhasil membawa bank ini melesat secara signifikan.
Tidak hanya mencetak kinerja keuangan yang solid, BSI juga berhasil masuk dalam jajaran 10 besar bank syariah terbesar dunia dari sisi kapitalisasi pasar — sebuah capaian yang menempatkan Indonesia di panggung perbankan syariah global.