Selain alam dan kuliner, Kampung Wisata Yasaman Cindo juga aktif menghidupkan budaya lokal melalui berbagai pertunjukan seni yang digelar secara berkala.
BACA JUGA:Ozema Garden: Surga Tersembunyi di Palembang untuk Bersantai dan Piknik Kekinian
BACA JUGA:Pesona Pagi di Sungai Musi: Menyapa Hari dengan Sejuknya Angin dan Indahnya Panorama Alam Palembang
Pertunjukan tari tradisional Melayu, rebana, hingga berbalas pantun kerap diadakan pada momen tertentu, terutama saat libur panjang atau saat desa menerima kunjungan dari rombongan wisatawan.
Bagi wisatawan yang ingin merasakan pengalaman yang lebih mendalam, tersedia juga penginapan berbentuk homestay yang dikelola oleh warga.
Di sini, wisatawan bisa belajar memasak makanan lokal, mengikuti kegiatan berkebun, bahkan belajar menenun atau membuat kerajinan tangan khas daerah.
Komitmen Menuju Desa Wisata Mandiri
Kesuksesan Kampung Wisata Yasaman Cindo tidak lepas dari peran aktif warga desa yang secara swadaya menjaga kebersihan, mempercantik lingkungan, serta melayani tamu dengan keramahan khas masyarakat Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Staycation Kekinian: Menikmati Gaya Hidup Milenial di Sans Hotel Puri Indah
BACA JUGA:Liburan Anti Lupa: 4 Tips Ampuh agar Traveling Tetap Menyenangkan Bagi Si Pelupa
Pemerintah daerah pun memberikan dukungan penuh dengan menyediakan fasilitas dasar, seperti jalan akses yang lebih baik, sarana MCK, hingga pelatihan bagi warga terkait pelayanan wisata.
Desa Tanjung Marbu kini mulai dilirik sebagai model desa wisata yang berbasis partisipasi masyarakat dan pelestarian lingkungan.
Banyak desa-desa lain yang datang belajar ke sini, menjadikan Yasaman Cindo sebagai pionir pengembangan wisata pedesaan di Kabupaten Banyuasin.
Kampung Wisata Yasaman Cindo bukan sekadar tempat wisata biasa.
Ia adalah contoh nyata dari bagaimana desa bisa menjadi destinasi unggulan dengan mengangkat potensi lokal yang dimiliki.
BACA JUGA:Ngopi Cantik di Naka Cafe Palembang, Tempat Nongkrong Paling Instagramable!