Mulai dari monitoring detak jantung, oksigen darah (SpO2), pemantauan tidur, stress tracking, hingga Body Battery.
Namun, Venu 3 sedikit lebih unggul berkat fitur tambahan seperti sleep coaching, advanced HRV (Heart Rate Variability), dan pemantauan napas yang lebih akurat.
Di sisi lain, Vivoactive 6 juga telah menerima sejumlah peningkatan dibanding pendahulunya.
Salah satu nilai plusnya adalah dukungan mode latihan yang lebih beragam dan fokus pada pelacakan aktivitas fisik seperti lari, renang, yoga, dan olahraga kekuatan.
Performa dan Daya Tahan Baterai
Dalam hal performa dan kecepatan antarmuka, baik Vivoactive 6 maupun Venu Series berjalan dengan lancar berkat sistem operasi Garmin terbaru.
Namun, urusan baterai bisa menjadi faktor penentu bagi banyak pengguna.
BACA JUGA:Garmin Quatix 7 Pro Mempunyai Kombinasi Kesehatan Mental dan Fisik dalam Satu Perangkat Lho!
Garmin Vivoactive 6 menawarkan baterai yang lebih tahan lama, hingga 11 hari dalam mode smartwatch dan 21 jam dalam mode GPS.
Bandingkan dengan Garmin Venu 3, yang walaupun memiliki layar AMOLED, mampu bertahan hingga 14 hari dalam mode smartwatch, berkat optimalisasi software dan efisiensi energi layar.
Sementara itu, Venu Sq 2 menawarkan kompromi yang baik: layar AMOLED namun dengan baterai yang bisa bertahan hingga 11 hari juga, menjadikannya pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan visual menawan tanpa mengorbankan terlalu banyak daya.
Harga dan Segmentasi Pengguna
Harga jelas menjadi pertimbangan penting. Garmin Venu 3 adalah yang paling mahal di antara ketiganya, biasanya dibanderol sekitar Rp 7–8 jutaan.
BACA JUGA:Garmin Quatix 7 Pro: Investasi Cerdas untuk Pecinta Outdoor!