Cara Kerja Sistem Pendingin Bionic
Saat perangkat mulai bekerja berat misalnya saat bermain Genshin Impact atau PUBG Mobile dengan pengaturan grafis tertinggi prosesor akan menghasilkan panas dalam jumlah besar.
Di sinilah sistem pendingin bionic mengambil peran.
Pertama, vapor chamber menyerap panas dari chipset dan mengubah cairan pendingin di dalamnya menjadi uap.
Uap ini kemudian menyebar ke seluruh permukaan chamber, mendinginkan area sekitar.
Selanjutnya, lapisan grafit bertindak sebagai penyebar panas, membawa suhu tersebut ke bagian bodi luar agar bisa dilepas secara alami ke udara.
Berbeda dengan sistem pendingin biasa, desain bionic memprioritaskan kecepatan reaksi terhadap perubahan suhu ekstrem.
BACA JUGA:Isi Daya Kilat! Realme 14T 5G Dibekali 45W Fast Charging, Ini Waktu Pengisian Penuhnya!
BACA JUGA:Benchmark Ungkap! Ini Performa Nyata Snapdragon 6 Gen 4 dan Dimensity 6300 di Realme 14 Series!
Ketika suhu naik drastis dalam waktu singkat, sistem akan secara otomatis meningkatkan efisiensi pendinginan dengan distribusi cepat ke seluruh bagian internal.
Efektivitas di Uji Nyata: Stabil dalam Gaming Marathon
Dalam uji gaming marathon selama lebih dari 3 jam nonstop, Realme 14 5G yang dilengkapi sistem pendingin bionic berhasil menjaga suhu maksimum hanya di kisaran 39–41°C, bahkan saat menjalankan game berat seperti Honkai: Star Rail atau Call of Duty Mobile.
Tidak ada tanda-tanda thermal throttling atau penurunan performa akibat panas berlebih.
Sebagai perbandingan, banyak ponsel di kelas harga yang sama mengalami penurunan performa signifikan setelah sesi gaming intens karena sistem pendingin yang tidak efisien.
Bahkan beberapa flagship tanpa sistem pendingin canggih bisa mengalami suhu di atas 45°C, yang tidak hanya mengganggu kenyamanan tetapi juga dapat memperpendek umur komponen.
BACA JUGA:Benchmark Ungkap! Ini Performa Nyata Snapdragon 6 Gen 4 dan Dimensity 6300 di Realme 14 Series!