Misalnya, jika pengguna terlalu lama berada dalam fase tidur ringan dan terlalu singkat dalam fase tidur dalam, hal tersebut bisa menjadi pertanda bahwa kualitas tidur tidak optimal.
Dalam skenario nyata, banyak pengguna melaporkan bahwa Galaxy Watch 6 berhasil memberikan wawasan baru terhadap pola tidur mereka.
Melalui grafik di aplikasi Samsung Health, pengguna dapat melihat berapa lama mereka tertidur, berapa kali mereka terbangun, serta fluktuasi detak jantung dan kadar oksigen.
Semua data ini bisa digunakan untuk mengevaluasi apakah seseorang tidur dengan tenang atau mengalami gangguan tanpa disadari.
Samsung juga menyematkan fitur “Sleep Coaching” yang membantu membentuk rutinitas tidur sehat.
BACA JUGA:Samsung Galaxy Watch 7: Revolusi Smartwatch dengan Teknologi BioActive Sensor Terbaru
BACA JUGA:Ini Dia! Daftar Smartwatch Terbaik 2025 untuk Pemantauan Tidur, Mulai Rp1 Jutaan!
Pengguna akan diberikan tips berdasarkan data tidur mereka selama beberapa hari, seperti waktu ideal untuk tidur, saran aktivitas sebelum tidur, hingga pengaturan suasana ruangan.
Avatar hewan lucu juga disediakan untuk menggambarkan tipe tidur pengguna, menjadikan pengalaman ini lebih personal dan menarik.
Namun, penting untuk digarisbawahi bahwa Galaxy Watch 6 bukanlah alat diagnostik medis.
Meski dapat memberikan indikasi awal adanya potensi masalah, seperti sleep apnea atau insomnia, pengguna tetap disarankan untuk memverifikasi temuan dengan pemeriksaan klinis seperti polysomnography atau konsultasi dokter spesialis tidur.
Meskipun begitu, kehadiran teknologi ini jelas memberikan kontribusi besar dalam menciptakan kesadaran akan pentingnya kualitas tidur.
Banyak orang yang sebelumnya mengabaikan pola tidur mereka kini mulai lebih peduli setelah melihat data riil dari perangkat wearable yang mereka pakai setiap hari.
Bagi pengguna yang memiliki kecenderungan gangguan tidur ringan hingga sedang, Galaxy Watch 6 dapat menjadi partner digital yang cukup mumpuni.