BACA JUGA:Intip Yuk! Pagar Alam Rafting: Uji Adrenalinmu di Sungai Deras!
Mereka tidak hanya memamerkan benda kuno, tetapi juga menghidupkan cerita dan makna di baliknya.
Museum ini juga ramah terhadap pengunjung muda.
Tiket masuknya terjangkau, fasilitas lengkap (termasuk Wi-Fi dan kafe kecil), dan stafnya siap menjawab pertanyaan dengan bahasa yang santai dan akrab.
“Ini bukan museum yang kaku.
Kita bisa nanya-nanya, ada tempat duduk untuk diskusi, bahkan bisa ikut kelas budaya kalau datang di waktu yang tepat,” ujar Fikri, pelajar SMK yang mengikuti kunjungan sekolah.
Kontribusi dalam Melestarikan Budaya Lokal
Selain menjadi tempat wisata edukatif, Museum Balaputradewa juga punya peran penting dalam melestarikan warisan budaya lokal.
BACA JUGA:Intip Yuk! Camping Mewah di Tengah Hutan dan Danau Pagar Alam!
BACA JUGA:Saung Desa Pulau Negara, Primadona Wisata Alam dan Budaya di Ogan Ilir
Lewat program pelatihan kerajinan daerah, pelestarian bahasa daerah, hingga digitalisasi koleksi, museum ini menjadi pionir dalam mengadaptasi teknologi tanpa kehilangan akar tradisi.
Kolaborasi dengan komunitas lokal juga membuat museum ini dinamis dan terus berkembang.
Banyak seniman lokal Palembang menjadikan museum sebagai ruang ekspresi dan pertunjukan budaya yang terbuka untuk publik.
Belajar Bisa Jadi Seru di Museum Balaputradewa
Museum Balaputradewa bukan hanya milik sejarahwan atau pelajar.