Untuk pendaki pemula, fitur seperti navigasi GPS dan kamera cukup penting.
Meski Realme C15 bukan smartphone dengan prosesor super cepat, chipset MediaTek Helio G35 yang dibawanya cukup stabil dan efisien untuk menjalankan aplikasi navigasi seperti Google Maps atau AllTrails.
Kamera belakangnya beresolusi 13MP (wide) dan 8MP (ultrawide), yang sebenarnya cukup memadai untuk mendokumentasikan pemandangan alam, sunrise, maupun foto bersama rekan pendakian.
Fitur AI Scene Recognition juga cukup membantu untuk menghasilkan gambar yang layak unggah ke media sosial.
Namun, bagi pengguna yang mengharapkan kualitas gambar tajam layaknya kamera DSLR atau flagship phone, tentu akan ada keterbatasan.
BACA JUGA:Apakah Realme C15 Aman Dipakai di Jalur Basah atau Hujan? Ini Evaluasi dan Tipsnya!
Detail gambar saat cahaya minim masih menjadi PR bagi kamera Realme C15.
Kekurangan yang Perlu Diperhitungkan
Meski memiliki banyak keunggulan dari sisi baterai dan harga, ada beberapa kelemahan Realme C15 yang patut diperhatikan oleh pendaki, terutama jika ingin mendaki di medan ekstrem atau bermalam di hutan:
Tidak tahan air dan debu secara resmi Tidak ada sertifikasi IP, sehingga pengguna harus sangat berhati-hati jika terkena hujan atau lumpur.
Layar LCD dengan visibilitas terbatas di bawah sinar matahari Untuk membaca peta digital di siang bolong, pengguna mungkin harus memaksimalkan brightness atau mencari tempat teduh.
Tidak ada sensor kompas atau barometer Ini penting bagi pendaki lanjutan yang mengandalkan data lingkungan secara akurat.
BACA JUGA:Ini Dia! Daya Tahan Fisik Realme C15: Tangguh di Trekking Hutan dan Aktivitas Outdoor?
BACA JUGA:Realme C15 untuk Hiking Menengah: Apakah Layak Diandalkan? Ini Ulasan Lengkapnya di Jalur Menantang!
Untuk pendaki pemula, kekurangan ini mungkin belum terlalu berpengaruh, namun penting untuk diketahui agar tidak terjadi miskomunikasi atau ekspektasi berlebihan terhadap kemampuan ponsel.