BACA JUGA:Waduh! Imbas Insiden Laga Sebelumnya: Bisakah Suporter Tetap Maksimal Dukung Timnas Kontra China?
Gaya bermain mereka yang dominan di net akan menjadi ujian berat bagi pertahanan Indonesia.
Tim ini memiliki catatan pertemuan yang cukup seimbang dengan Indonesia, namun pada AVC terakhir, Indonesia harus mengakui keunggulan Kazakhstan.
Untuk menghadapi tim ini, Indonesia harus tampil dengan pertahanan rapi dan servis agresif guna mengurangi efektivitas serangan mereka.
Pengalaman bertanding di level Asia Tengah menjadi modal penting bagi Kazakhstan untuk menekan sejak awal.
Iran: Pendatang Baru yang Meningkat Pesat
Sementara itu, Iran patut diwaspadai meski tak sepopuler Thailand atau Kazakhstan.
Dalam beberapa tahun terakhir, tim voli putri Iran menunjukkan perkembangan signifikan, baik dari segi organisasi permainan maupun kualitas individu pemainnya.
BACA JUGA:Waduh! Imbas Insiden Laga Sebelumnya: Bisakah Suporter Tetap Maksimal Dukung Timnas Kontra China?
BACA JUGA:Misi Mustahil? Begini Cara Timnas Bisa Kalahkan Jepang di Laga Terakhir!
Mereka unggul dalam hal determinasi dan semangat juang, terutama ketika menghadapi tim-tim ASEAN.
Kekuatan Iran terletak pada kombinasi playmaker cepat dan block yang rapat.
Indonesia perlu memanfaatkan kecepatan serta variasi serangan jika ingin menaklukkan tim ini, mengingat Iran sangat kuat dalam permainan bola-bola panjang.
Peluang Indonesia: Realistis Tapi Butuh Kerja Keras
Indonesia, di bawah pelatih anyar dan beberapa wajah baru, menghadapi tantangan berat dalam edisi AVC 2025 ini.
Dengan absennya Megawati Hangestri sang kapten sekaligus andalan serangan tim harus mengganti strategi permainan dan mempercayakan lini depan pada pemain-pemain muda seperti Ersandrina Devega dan Aulia Nurfadila, yang baru debut di turnamen senior.