Lebih dari sekadar tampilan luar, perhiasan Diamonte juga mengedepankan eksklusivitas.
Semua produknya dibuat secara terbatas (limited edition), di mana setiap item memiliki hasil akhir yang berbeda meskipun menggunakan desain yang sama.
Hal ini membuat setiap perhiasan menjadi satu-satunya di dunia dan bernilai seni tinggi.
Filosofi ini yang kemudian menjadi kekuatan utama brand Diamonte.
Dari sisi pemasaran, meskipun berasal dari kota kecil Mojokerto, Diamonte justru memiliki pasar yang kuat di kota-kota besar seperti Surabaya, Jakarta, hingga Medan.
“Penerimaan pasar yang positif ini mendorong omzet Diamonte mencapai belasan juta rupiah per bulan,” ujar Rosydah dengan bangga.
BACA JUGA:BRI Mantapkan Langkah di Hari Kebangkitan Nasional, Dorong Ekonomi Lewat 7 Program Unggulan
BACA JUGA:Portofolio Keuangan Berkelanjutan BRI Tembus Rp796 Triliun, Terbesar di Indonesia
Tak hanya fokus pada aspek bisnis, Rosydah juga menjalankan misi sosial. Ia memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di sekitarnya untuk ikut dalam proses produksi.
Langkah ini dinilai mampu memberikan penghasilan tambahan sekaligus melestarikan keterampilan tradisional seperti merajut.
“Saya ingin ibu-ibu tetap bisa produktif meskipun dari rumah.
Ini bukan hanya soal bisnis, tapi juga soal membangun komunitas yang berdaya,” tambahnya.
Namun, perjalanan Diamonte menuju kesuksesan tak selalu mudah.
BACA JUGA:Desa BRILiaN Hargobinangun: Menjadi Inspirasi Kemajuan Pariwisata dan Agrikultur di Lereng Merapi
Sebelum mengenal BRI, Rosydah sempat kesulitan dalam memperluas jaringan pemasaran dan menembus pasar ekspor.