Pemerintah kota Palembang sendiri kini terus mendorong pengembangan ketek wisata sebagai bagian dari daya tarik unggulan pariwisata lokal.
Diharapkan, dengan semakin banyaknya kunjungan ke Sungai Musi dan dua jembatannya, masyarakat sekitar juga ikut merasakan dampak ekonomi dari kegiatan ini.
Program revitalisasi dermaga ketek, pelatihan bagi pengemudi, hingga promosi di media sosial menjadi bagian dari strategi ini.
Dua jembatan ini, Musi 4 dan Musi 6, secara tidak langsung telah menciptakan “koridor wisata sungai” baru yang tak kalah menarik dari ikon Palembang lainnya seperti Jembatan Ampera dan Benteng Kuto Besak.
BACA JUGA:Wah! Green Paradise Pagar Alam: Serunya Liburan Keluarga dari Flying Fox hingga Berkuda Lho!
BACA JUGA:Wow! Paket Lengkap Wisata Sungai Musi Hanya Rp115 Ribu: Tur 5 Spot Hits plus Makan Siang Lezat!
Keberadaan mereka menambah kekayaan lanskap kota dan memperkaya narasi sejarah Palembang sebagai kota sungai. Ketek sebagai moda transportasi tradisional justru menemukan makna baru dalam konteks pariwisata modern.
Dengan kombinasi antara teknologi infrastruktur masa kini dan kearifan lokal dalam bentuk ketek wisata, Palembang menunjukkan kepada dunia bahwa modernisasi tidak harus menghapus jejak masa lalu.
Justru, ketika dua hal itu berjalan berdampingan, mereka melahirkan pengalaman baru yang berkesan, mendalam, dan otentik bagi siapa pun yang ingin mengenal Palembang lebih dekat.