Sumber daya manusia pun tak luput dari perhatian.
Penilaian kompetensi dan kapasitas SDM, khususnya di lini bisnis utama, menjadi bagian penting dari penguatan fondasi manajemen risiko BRI.
Dengan tim yang andal dan berpengetahuan, BRI lebih siap dalam menavigasi berbagai tantangan ekonomi global.
BACA JUGA:BRI Liga 1 2024/2025 Sukses Besar: Sinergi Sepak Bola dan UMKM Menggeliat, Ekonomi Lokal Terdongkrak
Tangguh di Tengah Ketidakpastian
Kondisi perekonomian global pada Triwulan I 2025 memang belum menunjukkan perbaikan signifikan.
Ketegangan geopolitik yang terus meningkat serta imbas perang tarif menyebabkan melambatnya aktivitas perdagangan internasional dan terhambatnya rantai pasok.
Namun demikian, BRI tetap menunjukkan performa yang mengesankan.
Selama tiga bulan pertama tahun ini, BRI berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp13,80 triliun.
BACA JUGA:BRI Kukuhkan Posisi Pionir Urban Farming Berbasis Perempuan lewat Penghargaan Mata Lokal Fest 2025
BACA JUGA:Lewat Rumah BUMN, Sambal Kawani Menembus Pasar Global: Dari Dapur Rumahan ke Rak Supermarket Taiwan
Sementara itu, total aset BRI tumbuh 5,49% secara tahunan (year-on-year) menjadi Rp2.098,23 triliun.
Ini merupakan bukti bahwa BRI mampu menjaga fundamental keuangannya tetap kuat meski dihadapkan pada dinamika global yang penuh tantangan.
Kepemimpinan Baru di Bidang Risiko
Perlu diketahui, Mucharom ditunjuk sebagai Direktur Manajemen Risiko BRI dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 24 Maret 2025. Ia mulai melaksanakan tugas setelah memperoleh persetujuan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).