Sindrom Patah Hati Lebih Mematikan bagi Pria: Ketika Emosi dan Jantung Saling Bertaut

Minggu 15-06-2025,11:15 WIB
Reporter : Nuri Fransisca
Editor : Nuri Fransisca

Pemulihan total bukan hal yang mustahil, asalkan diagnosis dan penanganan dilakukan dengan cepat.

Untuk mengurangi risiko terkena TC, para ahli menyarankan agar setiap orang—terutama pria—belajar mengelola stres dengan lebih baik.

Dr. Deepak Bhatt, pakar jantung yang juga meneliti TC, merekomendasikan kegiatan seperti meditasi, olahraga rutin, dan menjaga rutinitas yang sehat untuk memperkuat ketahanan mental dan fisik.

BACA JUGA:Benarkah Duduk Terlalu Lama Bikin Otak Menyusut? Ini Fakta Mengejutkan dari Studi 7 Tahun

BACA JUGA:Kayu Manis dan Ginjal: Harapan Baru dari Dapur Nusantara

“Jangan tunggu sampai tubuh memberi sinyal keras. Kenali batas diri dan kelola stres sejak dini,” kata Bhatt.

Sindrom patah hati memang sering kali terdengar seperti bagian dari kisah fiksi.

Namun kenyataannya, kondisi ini nyata dan bisa berakibat fatal, terutama bagi mereka yang menyimpan beban emosi terlalu lama tanpa mencari bantuan.

Dalam masyarakat yang sering kali menuntut pria untuk selalu terlihat kuat, temuan ini menjadi pengingat bahwa menjaga kesehatan mental dan jantung adalah tanggung jawab setiap orang, tanpa memandang gender.

Mungkin sudah saatnya kita menyadari bahwa menjadi kuat juga berarti tahu kapan harus meminta bantuan.

Karena nyatanya, patah hati bukan hanya soal perasaan, tapi bisa menjadi ancaman nyata bagi kehidupan—khususnya bagi pria.

Kategori :