Keberhasilan Romsiah dalam mengelola BRILink Batin Raya turut menginspirasi masyarakat desa lainnya untuk membuka usaha serupa.
Saat ini, agen BRILink mulai menjamur di berbagai pelosok desa di Kabupaten OKI.
Keberadaannya tak hanya menjadi alternatif layanan perbankan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan peluang usaha baru bagi warga desa.
BACA JUGA:Libur Idul Adha 2025 Tetap Aman, BRI Hadirkan Weekend Banking & Layanan Digital 24 Jam
BACA JUGA:BRI Perkuat Aksi Nyata Daur Ulang dan Reduksi Emisi, Dukung Gerakan Global Akhiri Polusi Plastik
Menurut data dari pihak BRI, program agen BRILink memang dirancang untuk menjangkau masyarakat yang belum terakses layanan perbankan (unbanked) di daerah pelosok.
Dengan sistem kemitraan berbasis teknologi, agen BRILink berfungsi sebagai perpanjangan tangan bank yang dapat melayani kebutuhan finansial masyarakat di desa-desa terpencil.
Romsiah berharap ke depan, layanan BRILink bisa lebih ditingkatkan, termasuk penambahan fitur digital dan peningkatan literasi keuangan masyarakat desa.
“Kadang masih ada warga yang belum paham cara mengelola uang atau belum terbiasa menabung.
Harapan saya, kehadiran BRILink juga bisa menjadi sarana edukasi keuangan,” tuturnya.
BACA JUGA:Grow & Green, BRI Tanam Aksi dan Harapan untuk Bumi yang Lebih Lestari
BACA JUGA:Sinergi BRI dan UMKM Lokal: Batik Parang Kaliurang Menjadi Simbol Inovasi dari Lereng Merapi
Tak hanya itu, ia juga berharap agar pihak BRI dan pemerintah daerah memberikan pendampingan rutin kepada agen-agen BRILink di desa agar usaha ini bisa lebih berkembang dan berdampak lebih besar bagi kesejahteraan masyarakat.
Kisah sukses Romsiah menunjukkan bahwa dengan niat baik dan keberanian mengambil peluang, usaha kecil pun bisa memberikan dampak besar, tak hanya bagi diri sendiri, tapi juga bagi lingkungan sekitar.
BRILink Batin Raya adalah contoh nyata bagaimana teknologi perbankan dapat menyatu dengan kearifan lokal, membuka akses, dan mendekatkan layanan keuangan kepada masyarakat paling bawah.