Tim pelatih mencatat bahwa meskipun jumlah peluang yang diciptakan cukup banyak, efektivitas dalam mencetak gol masih rendah.
BACA JUGA:Keren! Coach Octavian Kembali Pimpin Timnas Putri: Intip Yuk Strategi & Target di AVC 2025!
Penyerang-penyerang Timnas U-23 diminta untuk memperbaiki insting di dalam kotak penalti dan lebih tenang dalam mengeksekusi peluang.
Selain itu, variasi serangan juga masih perlu ditingkatkan.
Selama uji coba, pola serangan terlalu banyak bergantung pada sisi sayap.
Pelatih ingin melihat kreativitas dalam build-up dari tengah serta eksplorasi ruang sempit di area pertahanan lawan.
Karena itulah latihan tambahan dengan skema kombinasi tiga pemain dan permainan satu-dua sentuhan kini rutin dilakukan.
Psikologis Pemain dan Mental Bertanding
Tidak kalah penting, aspek mental dan psikologis pemain turut menjadi bagian dari evaluasi.
BACA JUGA:Wow! Proyeksi Akhir: Mimpi Piala Dunia 2026 Semakin Dekat?
BACA JUGA:UEA dan Qatar Tampil Konsisten di Fase Grup: Fondasi Kuat Menuju Babak Empat!
Dalam beberapa pertandingan uji coba, tampak ada momen di mana pemain kehilangan fokus setelah lawan mencetak gol.
Hal ini tentu menjadi alarm bagi tim pelatih karena ketahanan mental adalah salah satu faktor penentu keberhasilan dalam turnamen yang memiliki tekanan tinggi.
Pelatih berharap dengan melakukan simulasi pertandingan berintensitas tinggi selama latihan, para pemain bisa lebih siap secara mental.
Motivasi juga terus dibangun agar para pemain merasa percaya diri saat berhadapan dengan tim-tim kuat di Grup A nanti.